Maraknya Prostitusi Terselubung di Kudus, Sejam Ada 40 Pasangan Masuk-Keluar Hotel Melati - Berita Daerah

Berita Daerah

Berita Indonesia hari ini

Breaking

Home Top Ad

Berita Terbaru

Post Top Ad

Loading...

Friday, June 3, 2016

Maraknya Prostitusi Terselubung di Kudus, Sejam Ada 40 Pasangan Masuk-Keluar Hotel Melati

Ketua Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI), Peter M. Faruq, mengaku resah atas masih maraknya prostitusi terselubung di Kota Kretek, jelang datangnya bulan suci Ramadan.
Prostitusi terselubung tersebut, menurutnya, marak terjadi di hotel-hotel kelas melati, yang ada di sepanjang jalan lingkar.
"Perhatikan saja, di hotel-hotel yang bertebaran di jalan lingkar, banyak pasangan yang keluar masuk, dalam tempo yang singkat," ucapnya, Jumat (3/6).
Dikatakan Peter, ia pernah nyanggong di depan sebuah hotel, belum lama ini. Hasilnya, dalam waktu sekitar satu jam, ia mendapati 40 pasangan, yang diyakininya bukan merupakan suami-istri.
"Banyak pasangan laki-perempuan yang keluar masuk, saya perhatikan mereka tak lama berada di hotel, satu atau dua jam kemudian sudah keluar lagi," ucapnya.
Bahkan, dari informasi yang diterimanya, beberapa hotel, yang ada di jalan lingkar, juga menyediakan perempuan pekerja seks komersial (PSK).
"Itu mereka sudah seperti germo, nyediakan perempuannya juga. Ini kan namanya prostitusi terselubung," sambung dia.
Peter berharap, pemerintah dan kepolisian setempat segera bertindak dan menertibkan hal itu.
"Kalau dulu, langsung saya datangi hotel atau pemiliknya, sekarang saya tak mau lagi seperti itu. Kami berharap, Satpol PP dan aparat kepolisian segera bertindak, untuk menghindari hal-hal tak diinginkan, terlebih ini menjelang Ramadan," tuturnya.
Ditambahkan, ia juga tak sepakat jia ada organisasi masyarakat (ormas) yang bertindak dan main hakim sendiri.
"Laporkan ke aparat, dan kemudian pantau, aparat begerak tidak. Kalau tak segera bergerak, ya ajak bergerak bareng, jangan main hakim sendiri," pintanya.
Kapolres Kudus, AKBP Andy Rifai, mengatakan pihaknya akan menggencarkan operasi penyakit masyarakat (pekat) di Kota Kretek. Menurutnya, razia tak hanya jelang Ramadan ini, melainkan sepanjang waktu.
"Oleh karena itu, saya minta masyarakat tak main hakim, menertibkan sendiri. Laporkan saja, pasti kami tindaklanjuti," tandasnya. (*) TRIBUNJATENG.COM, KUDUS
loading...

Post Bottom Ad

Yang Kalian Suka

Pages