Bundaran Bubakan Disulap Jadi Polder dan Taman - Berita Daerah

Berita Daerah

Berita Indonesia hari ini

Breaking

Home Top Ad

Berita Terbaru

Post Top Ad

Loading...

Thursday, June 28, 2018

Bundaran Bubakan Disulap Jadi Polder dan Taman


Proses pembangunan Kota Lama Semarang saat ini mencapai proses pembuatan polder mini di bundaran Bubakan, Kota Semarang. Lokasi yang semula berupa taman itu nantinya diubah menjadi polder sekaligus ruang terbuka hijau untuk aktivitas warga.

Bundaran Bubakan Disulap Jadi Polder dan Taman

Ketua Badan Pengelola Kawasan Kota Lama (BPK2L) Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu, mengatakan, pembangunan polder mini tersebut pada prinsipnya berjalan lancar. Hanya, ada perubahan desain polder yang saat ini masih direvisi.

"Saat ini sedang revisi untuk mendapatkan desain yang bagus dan menarik, sehingga nantinya bisa dinikmati warga. Menteri PUPR menghendaki harus bagus dan berbeda dari yang ada saat ini," kata Ita, sapaan Hevearita Gunaryanti Rahayu, kepada Tribun Jateng, Rabu (27/6).


Pada desain yang lama, Taman Bubakan disulap menjadi polder untuk menampung air di sekitar Bubakan dan akan dialirkan ke Sungai Semarang. Di atas polder, didesain menjadi ruang terbuka semacam landmark yang menyediakan tempat duduk bagi warga yang ingin menikmati suasana polder atau beraktivitas lain.

"Di sana tetap menjadi ruang terbuka hijau. Kalau taman yang lama itu kan taman pasif. Nanti, yang akan dibangun, menjadi taman aktif. Hanya, memang desainnya lagi direvisi agar lebih bagus," ujar Ita yang juga wakil wali kota Semarang itu.

Terkait progres pembangunan polder, Ita menyebutkan, saat ini berjalan sekitar 15 persen. Di lokasi bakal polder, pelaksana proyek sedang memasang tiang pancang yang merupakan penguat bagian bawah landmark taman dan polder.

Dari total kebutuhan 220 tiang pancang yang akan dipasang di berbagai titik, baru 20 tiang yang terpasang. Kendati demikian, untuk kebutuhan material, Ita meamstikan, sudah tersedia.

"Dalam satu hari bisa memasang tiang pancang maksimal 15 titik. Untuk struktur memang bisa lebih cepat tapi arsitekturnya yang lebih lama," paparnya.

Polder mini di Bubakan ini, katanya, untuk membantu menanggulangi rob dan banjir yang sering melanda kawasan Kota Lama. Keberadaan polder mini ini juga diharapkandapat mempercantik kawasan Kota Lama sehingga makin menarik sebagai detinasi wisata.

Selain di Bubakan, rencananya, polder mini juga dibangun di sekitar Jembatan Berok.

Ita mengatakan, proyek revitalisasi kawasan Kota Lama Semarang dikerjakan lewat bantuan dana dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sekitar Rp 156 miliar. Kegiatan ini dimulai 2017 lalu. Menteri PUPR kemudian menambah bantuan dana Rp 30 miliar agar revitalisasi semakin maksimal.

Sementara, untuk progres pembangunan Kota Lama Semarang secara keseluruhan, Ita menambahkan, saat ini masih pengerjaan jalan dengan pemasangan ducting untuk menempatkan jaringan kabel dari berbagai instansi di antaranya Telkom dan PLN.

Pengerjaan revitalisasi Kota Lama dilakukan secara bertahap. Tahap pertama, Jalan Letjen Suprapto ke arah selatan meliputi Jalan Mpu Tantular, Jalan Kepodang, Jalan Cenderawasih, sampai Bubakan.

Tahap selanjutnya, yaitu Jalan Letjen Suprapto ke arah utara meliputi Jalan Branjangan, Jalan Garuda, Jalan Kedasih, Jalan Mpu Tantular, hingga Jembatan Berok yang juga akan dilengkapi polder mini.

"Untuk progres pengerjaan, revitalisasi fisik kawasan Kota Lama Semarang sekarang sudah mencapai 15 persen. Untuk pengadaan material kira-kira sudah di angka 22 persen," jelasnya.

Terkait tambahan bantuan anggaran Rp 30 miliar, Menteri PUPR Basuki Hadimoeljono mengatakan, dana tersebut akan digunakan bagi pembangunan pertamanan di Kota Lama. Revitalisasi diperkirakan akan selesai pada Desember 2018 mendatang.

"Kota Lama merupakan kawasan heritage, sehingga kami turut memiliki tanggung jawab menjaga lingkungannya. Di dalamnya terdapat gedung milik pribadi, BUMN, dan perusahaan-perusahaan swasta. Kawasan ini perlu dikembangkan untuk menjadi lebih baik. Diharapkan, ada peningkatan perekonomian melalui kegiatan wisata di Kota Lama," kata Menteri PUPR, Basuki Hadimoeljono, saat meninjau Kota Lama Semarang, beberapa waktu lalu.

Dana revitalisasi tersebut, dikatakan Basuki, diperuntukan bagi penataan kawasan di Kota Lama bukan untuk konservasi gedung-gedung di dalamnya. Sehingga, setelah rampung, diharapkan dapat memberi rasa nyaman bagi masyarakat saat menggelar berbagai kegiatan, semisal CFD, kuliner, dan aktivitas-aktivitas budaya di Kota Lama.

"Mudah-mudahan dapat merubah kawasan Kota Lama menjadi salah satu destinasi kunjungan wisata," harapnya.

Selain itu, lanjutnya, penataan kawasan Kota Lama dimaksudkan agar orang yang hendak ke Semarang sekaligus dapat berkunjung ke tempat wisata. Mereka tidak perlu lagi harus pergi ke Borobudur maupun Karimun Jawa bila hendak berwisata di Jawa Tengah. (*)


loading...

No comments:

Post a Comment

Post Bottom Ad

Yang Kalian Suka

Pages