Lokasi Banjir di Semarang, Ganjar Pranowo : Lengkaplah Sudah Penderitaan Kita - Berita Daerah

Berita Daerah

Berita Indonesia hari ini

Breaking

Home Top Ad

Berita Terbaru

Post Top Ad

Loading...

Monday, December 10, 2018

Lokasi Banjir di Semarang, Ganjar Pranowo : Lengkaplah Sudah Penderitaan Kita


Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meninjau lokasi melimpasnya air dari aliran Banjir Kanal Timur (BKT), di Jembatan Kaligawe, Kota Semarang, ‎Minggu (9/12/2018).

Banjir dari sungai BKT melimpas dan mengakibatkan rumah-rumah warga di sekitar lokasi terendam beberapa jam, Sabtu kemarin.

"Nek ngene ki ya mesti banjir," kata Ganjar menunjuk sampah.

Dalam tinjauannya, Ganjar menemukan tumpukan sampah yang menggunung di sisi selatan jembatan.

Menurut dia, problem terbesar limpasan yang terjadi pada akhir pekan kemarin adalah tersumbatnya aliran ‎air oleh gunungan sampah tersebut.

"Maka tindakan darurat kita adalah mengeruk sampah ini. Pemkot dan BBWS mengirimkan peralatan, dan akan ada peralatan yang di-standby-kan di sini," kata Ganjar.

Sampah yang menyumbat aliran air di bawah Jembatan Kaligawe bermacam-macam.

Mulai dari batang kayu, ranting, plastik, kasur, hingga tabung mesin cuci bekas, dan sampah rumah tangga‎ lainnya.‎

Selain gunungan sampah, Ganjar juga mendapati aliran air tersumbat oleh lumpur dan tanah, imbas dari dimulainya pengerjaan proyek peninggian Jembatan Kaligawe, ruas Semarang - Demak.

Ia pun meminta kepada pihak terkait untuk membuat saluran, guna mengalirkan air BKT.

"Problem kita hari ini adalah mengalirkan air dari selatan agar bisa melewati jembatan ini," ujarnya.

Menurutnya, langkah pengerukan sampah dan membuat saluran agar air tetap bisa mengalir melewati jembatan adalah langkah darurat. Disampaikan, mustahil mempercepat penyelesaian proyek menaikkan Jembatan Kaligawe.

"Secara teknis, ini akan selesai setelah lebaran. Makanya satunya-satunya jalan adalah kita mengamankan dulu agar air bisa mengalir lancar, agar tak melimpas seperti kemarin," tuturnya.‎‎

Menurut Ganjar lebih lanjut, ada banyak problem yang mengakibatkan banjir yang mengepung Kota Semarang, dalam beberapa tahun ke belakang. Utamanya di wilayah Semarang Timur dan Utara.

"Problemnya ada rob, ada penurunan tanah, ada sampah, plus penyedotan air tanah. Lengkaplah sudah penderitaan kita," ujarnya.

Disampaikan, pola pikir masyarakat harus diubah guna menanggulangi persoalan banjir di Kota Semarang.

Dimulai dari hulu, mulai menanam mangrove di sekitar pantai, dan juga mengurangi pengambilan air tanah.

‎‎"Itu kalau masyarakatnya mau. Kalau tidak, pemerintah sudah menyiapkan tol yang berfungsi sebagai tanggul sekaligus, polder, untuk penyelesaian semunya," ucapnya.

Iswar Sebut Penanganan Banjir Sudah Memadai

Secara teknis, penanganan persoalan banjir di Kota Semarang, ‎dinilai sudah memadai. Hanya, intensitas hujan yang begitu tinggi, membuat beberapa titik di Kota Lunpia tetap rawan terendam banjir.

"Secara teknis kita harusnya sudah memadai. Tapi, intensitas huja yang sangat tinggi, di luar perkiraan, membuat debit air melebihi daya tampung yang telah kita persiapkan,"‎ kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Semarang, Iswar Aminuddin.


Disampaikan, untuk penanganan banjir di sekitar wilayah pusat kota, pihaknya telah merevitalisasi drainase, dengan menaikkan kapasitas daya tampungnya. Selain itu, beberapa kolam retensi juga telah selesai dibangun.

"Drainase yang ada, perkiraan kami sudah mampu menampung aliran air yang ada di sekitar pusat kota," ujarnya. Nantinya, air dari jaringan drainase yang ada, akan dialirkan ke Kali Banger dan Kali Semarang.

Menurut dia, berdasarkan perhitungan teknis kedua sungai tersebut‎ mampu menampung air dari jaringan drainase yang ada.

"Untuk lebih mengoptimalkan pembuangan air di wilayah kota melalui drainase yang telah dibangun, ke depan akan kita optimalkan saluran-saluran gendong‎," ujarnya.

Untuk penanganan banjir dan genangan air di sekitar wilayah Kaligawe dan Genuk, melibatkan lintas sektoral. Menurut dia, dalam rapat lintas sektoral belum lama ini, ada beberapa poin yang disepakati, guna penanganan banjir dan genangan di sekitar dua wilayah itu.

Antara lain, percepatan pengoperasian lima pompa berkapasitas masing-masing 2.000 liter per detik, di muara Sungai Sringin‎. Dari lima pompa yang direncanakan dipasang, menurut dia, saat ini dua di antaranya teah dapat dioperasikan.

"Dua pompa saat ini sudah beroperasi, rencananya tiga pompa lain dapat dioperasikan paling lambat 20 Desember mendatang," ujarnya.

Pun demikian, pemasangan enam unit pompa, yang masing-masing berkuatan 2.000 liter per detik di muara Sungai Tenggang, dapat sepenuhnya direalisasikan pada akhir Desember ini. Di samping itu, juga akan dipasang dua pompa air‎, masing-masing berkapasitas 500 liter per detik di kolam retensi Banjardowo.

‎"Sementara, untuk penanganan rob, itu tak bisa dilepaskan dari penurunan permukaan tanah yang masif. Ke depan, pemerintah sudah menyiapkan berbagai rencana penanggulangan, termasuk tol tanggul laut," ucapnya.

Normalisasi BKT akan Signifikan Kurangi Banjir ‎

‎Terpisah, Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali - Juana, Ruhban Ruzziyanto, mengatakan proyek normalisasi Banjir Kanal Timur (BKT) bernilai sekitar Rp 485 miliar terus dikebut. Saat ini proyek yang memanjang sekitar 6,9 kilometer di aliran BKT tersebut mencapai sekitar 90 persen.

"Awalnya, rencana kegiatan ini baru selesai pada 2019, tapi pak menteri (Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, red) minta akhir 2018 bisa selesai," katanya.

Dikatakan Ruhban, ada banyak kendala sosial dalam proses pengerjaan proyek ini. Utamanya, banyaknya hunian di sepanjang bantaran sungai.‎

"Ada berbagai kendala, syukur saat ini pengerjaan parapet sudah hampir rampung," ucapnya.

Menurut Ruhban, dengan selesainya proyek normalisasi BKT, ia optimis hal itu akan mereduksi potensi banjir di Semarang secara signifikan. "Sejarahnya, BKT ini kan memang saluran yang sengaja dibikin Belanda untuk mengatasi banjir. Nantinya, aliran air di kanan-kiri, semua masuk ke BKT," ujarnya.

Sumber: Tribun Jateng

loading...

No comments:

Post a Comment

Post Bottom Ad

Yang Kalian Suka

Pages