Wali Kota Bontang Neni Moerniaeni kecewa melihat kondisi sungai di Kelurahan Api-api yang dipenuhi tumpukan sampah plastik dan rumah tangga.
Ke depan, pihaknya bakal melakukan pembinaan bagi warga yang tinggal di bantaran sungai agar tidak lagi membuang sampah di badan sungai.
"Itu sampah yang menumpuk, banyak plastiknya lagi. Ini jadi tempat paling potensial nyamuk malaria," kata Neni saat mendampingi Danrem Brigjen Teguh Arief memantau kegiatan Tentara Manunggal Masuk Desa (TMMD) penurapan sungai di Kelurahan Api-api, Bontang Utara, Selasa (3/5/2016).
Mantan Ketua DPRD Bontang mengaku bakal intens menggelar penyadaran bagi warga yang bermukim di bantaran sungai agar tidak lagi membuang sampah ke sungai.
Menurutnya, lingkungan bersih bermula dari kesadaran masyarakat sekitar lokasi, agar tidak membuang sampah di sembarang tempat, apalagi badan sungai.
Bersih-bersih saja tidak cukup, lanjut dia, perlu upaya untuk memberikan edukasi bagi warga agar tidak peduli terhadap lingkunganya.
Untuk mewujudkan hal itu, diperlukan kesabaran waktu agar sungai bebas dari tumpukan sampah.
"Semuanya butuh tahapan, langkah awal kita lakukan pembinaan lebih dulu," katanya.
Dari pantauan Tribunkaltim.co, sungai lebar 5 meter di Kelurahan Api-api memang terlihat kotor.
Beberapa bagian terlihat tumpukan sampah plastik dan kayu. Kendati begitu, sungai sedalam sekira 1 meter ini tetap mengalir.‎ TRIBUNKALTIM.CO, BONTANG
loading...